Sabtu, 06 Agustus 2011

AS Klaim Cinta Damai Sikapi Perang Cyber

Jakarta – Dalam kurun sehari, perang cyber bisa terjadi berkali-kali. Bahkan, Pentagon mengeluarkan pendapat, perang cyber bisa berdampak besar.

Pentagon mengungkap versi ‘Strategi Operasi di Ruang Cyber’ dan tidak termasuk divisinya, Meski banyak ketakutan perang digital di Washington, dokumen ini mengambil pengukuran dengan pendekatan yang masuk akal, yakni fokus pada kebersihan jaringan dan berbagi data dibanding pemboman hacker.

Pertanyaannya, apakah ringkasan publik ini menyampaikan apa yang sebenarnya ada dalam strategi yang diklasifikasikan itu, atau hanya mencerminkan suasana nyata dari Kementerian Pertahanan (DoD).

“DoD ingin lebih agresif menindaknya,” ujar sumber yang akrab dengan pengembangan strategi tersebut. Namun, kecenderungan menjadi agresif telah dikekang Kementerian Luar Negeri, Keuangan, dan Gedung Putih karena dianggap tak masuk akal, lanjutnya.

“Amerika Serikat (AS) memerangi perang cyber dan mulai kewalahan,” ujar pensiunan laksamana dan mantan Kepala Badan Keamanan Nasional Mike McConnell seperti dikutip Washington Post tahun lalu.

Menteri Pertahanan Leon Panetta mengklaim, serangan cyber bisa menjadi ‘Pearl Harbor berikutnya yang akan dihadapi”. Atau bahkan, mungkin Hiroshima berikutnya. Senator Carl Levin menyatakan, “Senjata cyber dan serangan cyber berpotensi menghancurkan dan mendekatkan musuh pada senjata pemusnah massal di efek mereka”.

Menurut Wall Street Journal, Pentagon menyimpulkan, “Sabotase komputer bisa memasuki tindakan perang”. Namun, strategi yang digunakan Pentagon saat ini menggunakan nada kerjasama, bukan konfrontasi.

“Dengan berbagi indikator yang tepat waktu mengenai peristiwa di dunia maya, tanda ancaman kode berbahaya, dan informasi mengenai kemunculan aktor dan ancaman, sekutu dan mitra internasional mampu meningkatkan pertahanan cyber yang kolektif,” isi dokumen strategi itu.

Ranah Cyber merupakan jaringan yang mencakup ribuan ISP (Internet Service Provider) di seluruh dunia. “Tak ada negara atau organisasi bisa menjaga pertahanan cyber mereka secara efektif sendiri,” lanjutnya.

Terdapat beragam orang jahat di internet namun kebanyakan hanya mencari uang, bukan darah. “Peralatan dan teknik yang dikembangkan penjahat cyber mengalami peningkatan dalam hal kecanggihan dengan kecepatan luar biasa, dan banyak di antaranya bisa dibeli murah di internet”.

Cara terbaik menghentikan penjahat ini yakni melalui password yang kuat, software terbaru, serta menjaga agar media penyimpanan tetap berada dalam sistem rahasia. “Sebagian besar celah dan tanda berbahaya pada sistem DoD bisa diatasi melalui kebersihan maya yang memadai,” tambah dokumen tersebut.

McConnell memiliki ide brilian, yakni ‘merekayasa ulang internet’ agar semua orang bisa dilacak secara online. Hal ini muncul dalam deklarasi, “DoD akan mengejar teknologi revolusioner untuk memikirkan kembali dasar teknologi dunia maya”.

Di balik pintu tertutup, beberapa pejabat Pentagon mengambil garis lebih keras. Terdapat permintaan besar-besaran untuk menggeser belanja DoD secara besar-besaran, dari langkah defensif menjadi penyerangan online.

Negara lain, terutama China, diyakini telah menyusup di tiap sudut kompleks industri militer, dan perlu dipaksa mundur. Tiap penyusupan online seolah seperti pernyataan untuk ‘tindakan perang’.

Namun, pandangan ini tak universal di Washington. Juru Bicara Gedung Putih Howard Schmidt berulang kali mengatakan, “Tak ada perang cyber”. Dan suara-suara yang lebih rasional ini membantu menjaga retorika strategi Pentagon agar tak memanas. Terlebih saat salah satu sumber yang mengikuti pengembangan strategi ini mengatakan, “Hal ini merupakan hasil proses panjang politik”.

Namun, hal ini hampir bukan dokumen akhir, ujar Jenderal James ‘Hoss’ Cartwright. “Strategi ini lebih mengulas cara mempertahankan jaringan,” lanjut Wakil Ketua Kepala Staf Gabungan itu.

Saat ini kita sedang berada di jalur yang terlalu mudah diprediksi, lanjutnya. “Hal ini murni defensif. Tak ada hukuman untuk aksi penyerangan saat ini. Kita harus mencari cara mengubahnya,” tutup Cartwright. sumber
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Cukup Tau 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all